Terbangun dari alam mimpi
Tersenyum cerah sebelum memulai sebuah hari
Terpaku sejenak pada kalender
Lalu beranjak mandi untuk membuat badan menjadi segar
Setelah itu, memutuskan keluar dari lingkungan perumahan
Melangkahkan kaki menuju ke sebuah taman
Mendudukkan diri di sebuah bangku kosong
Menatap sejenak pada orang-orang yang berlalu lalang
Angin yang bertiup terasa lebih sejuk dan dingin
Menghirup udara dalam-dalam, dikeluarkan kembali dalam satu tarikan
Warna dedaunan di atas pohon telah berubah
Ada yang menguning, ada yang memerah
Lembaran daun kering mulai melepaskan diri satu demi satu dari ranting pohon
Terbawa arus angin, mendarat di atas tanah, dan bertebaran
Guguran daun tampak mulai menumpuk sembarangan
Berada di setiap sudut jalan bagaikan hiasan
Melihat warna batang pohon yang juga semakin menua
Menunjukkan bahwa musim gugur telah tiba
Burung-burung yang berterbangan
Mengepakkan sayap di angkasa, melintasi gumpalan awan
Bersandar pada sandaran kursi lalu memejamkan kedua mata
Kenangan manis yang telah terkubur mulai membuat cela
Sebuah senyum kecil terukir
Bersama dengan kenangan-kenangan manis yang kembali mengalir
Dua suara tawa di musim gugur
Kebahagiaan pun ikut berbaur
Berlari-larian di tengah taman
Salah satu tertangkap lalu berakhir dalam sebuah pelukan
Pelukan yang erat
Diiringi dengan debaran yang kuat
Merasa lelah, beristirahat di sebuah bangku taman
Dengan kepala yang bersandaran
Tanpa kata-kata yang terangkai
Dua hati saling terikat untuk mencintai
Berjalan bergandengan tangan
Melewati pohon-pohon yang berderet rapi di sepanjang jalan
Mengukir tanda cinta di sebuah pohon tua
Mengucapkan janji bersama
Jari kelingking yang saling bertautan
Seolah tak akan pernah terlepaskan
Kenangan yang membuat hati bahagia
Namun juga menyakitkan di saat yang sama
Rasa rindu menjalar
Menjerat kuat bagaikan lilitan seekor ular
Tidak bisakah kembali pada musim gugur yang lalu?
Agar tidak usah mengeluarkan tangisan pilu
Salah satu insan yang pernah mengucapkan janji
Kini tidak bisa kembali untuk bersama lagi
Telah berada di dunia yang berbeda
Walau masih melihat langit yang sama
Tanpa sadar, setetes air mata terjatuh
Luka lama yang terbuka terasa begitu perih
Meski begitu menyesakan
Sulit untuk bisa dilupakan
Selalu tersimpan di dalam peti hati
Agar bisa diingat berulang kali
Laksana sekuntum bunga aster
Cinta yang tumbuh hanya mekar dengan indah di musim gugur
Meski sekarang telah berada di tempat yang berbeda
Cinta yang bersemi masih tetap sama
Hari demi hari yang dilewati
Dipenuhi oleh cinta yang terus mengisi hari
Hanya di satu musim
Genangan air mata membuat pandangan memburam
Menangis untuk seseorang
Yang tidak bisa datang
Sungai air mata yang mengalir deras
Dengan senyum kecil
Meski tahu tak akan bertemu
Masih duduk di bangku yang dulu untuk menunggu
Musim gugur yang datang sekali dalam setahun
Akan tetap dinanti-nantikan hingga seribu tahun
END
No comments:
Post a Comment